Cara lain untuk mengetahui kualitas air minum sehat dan layak dikonsumsi adalah dengan melihat kandungan TDS-nya (total dissolved solids) atau kandungan unsur mineral non-organik dalam air.
Mineral dalam air ada dua. Pertama mineral organik, yaitu mineral yang baik bagi tubuh manusia yang berasal dari sayur, buah, daging, telor, atau susu. Kedua mineral non-organik
atau mineral dari benda mati yang tidak bisa diurai oleh tubuh. Contoh
mineral non-organik misalnya : zat kapur, besi, timah, magnesium,
tembaga, sodium, chloride, dan chlorine. Air yang mengandung mineral
non-organik tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Mineral non-organik seperti ini tidak hilang dengan cara direbus.
Terlalu banyak mineral non-organik di dalam tubuh sangat berbahaya
untuk kesehatan. Sebab, ia akan mengendap di dalam tubuh dan
menimbulkan penyakit. Misalnya bila mengendap di mata menimbulkan
katarak, mengendap di ginjal menimbulkan batu ginjal, pada pembuluh
darah mengakibatkan pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, dan
stroke. Bila mengendap pada persendian akan mengakibatkan pengapuran tulang, dll.
Berkaitan dengan TDS ini, ada empat kategori air :
- TDS lebih dari 100 ppm : air tidak layak minum
- TDS antara 10 – 100 ppm : air layak minum
- TDS antara 1 – 10 ppm : air murni
- TDS 0 ppm : air organik
World Health Organization (WHO) telah merilis antara lain
bahwa standar air minum sehat yang layak dikonsumsi harus memiliki kadar
TDS dibawah 100 ppm. Lebih dari berarti tidak layak minum.
Air minum kemasan rata2 TDSnya diatas 100ppm, Aqua TDSnya 133 ppm, apakah tidak layak minum?
BalasHapusKalau pingin sehat seharusnya tau dong,,,,
HapusLayak apa nggak kalau TDS nya segitu,,,,
Kalau aku sih yang saya konsumsi TDSnya jauh dibawah 133,,,
Kalo boleh tau airnya air apa bisa di bawah 100ppm? Kalo air kran atau sumur gamungkin
HapusLucu nih, info ngasal. Dari Depkes dan SNI aja yg dianjurkan maksimal 500, dan dari WHO (badan kesehatan dunia) maksimal 900.
BalasHapus